INDRAMAYU - PANTURA HEADLINES
Ratusan siswa SMA Negeri 1 Bongas Kabupaten Indramayu Jawa Barat, terpaksa harus dievakuasi demi keselamatannya pada saat mengikuti pembelajaran disekolah itu.
Hal ini diakibatkan empat ruang belajar siswa mengalami kerusakan yang cukup parah, dengan kondisi dinding retak, lantai keramik terangkat juga atap plapon yang sering kali berjatuhan.
Kepala SMA Negeri 1 Bongas Kabupaten Indramayu H. Agus Kisbatt, S. Pd saat ditenui Pantura Headlines, Jumat 20 Desember 2024 membenarkan bahwa empat ruang belajar siswanya mengalami kerusakan yang cukup parah, dan hampir roboh hingga proses belajar siswa terganggu.
Agus Kisbat menyebutkan, kerusakan ruang kelas dan satu ruang Tata Usaha yang sudah lama terjadi itu, awalnya hanya retak kecil di bagian dinding. Namun entah akibat dari apa hingga retakan itu semakin melebar termasuk lantai keramik itu pun kontruksi tanahnya amblas dan melengkung ke atas seperti air menguap."Ada empat ruang belajar dan satu ruang tata usaha kondisinya sudah tidak layak pakai, termasuk ruang kepala sekolah yang dindingnya sudah terbelah," kata Agus Kisbat.
"Sudah hampir satu bulan ini siswa di SMA Negeri 1 Bongas belajarnya digabung dengan kelas lain, akibat kelas hampir roboh,"tambahnya.
Agus mengatakan sejak dirinya memimpin SMAN 1 Bongas pada tahun 2021, sudah terlihat adanya keretakan pada dinding tempat siswa belajar. Namun hal itu ditanganinya dengan menempelkan adukan semen pasir agar kerusakan tidak semakin parah."Upaya perbaikan itu sudah sering kami dilakukan, namun lama kelamaan tembok di empat ruang belajar dan TU makin parah kerusakannya dan terlihat membelah makin lebar," ujarnya.
Dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sekolah yang dipimpinnya sudah dilaporkannya kepada KCD maupun Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, namun kemudian belum ada follow up hingga di penutup akhir tahun ini.
"Dapodik sudah kami laporkan ke KCD dan Disdik Jabar. Namun belum mendapat kapan rehab di sekolah kami ini dilaksanakan," ungkapnya.Ditambahkannya, di SMAN 1 Bongas ini ada 23 rombongan belajar (rombel), sedangkan ruang kelas dari data di Dapodik ada 15 ruang belajar. Namun sangat disayangkan dari 15 ruang belajar itu, 4 ruang di diantaranya rusak berat, 1 ruang dipakai untuk guru.
Terpisah Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat
,Bidang Pembangunan, Drs. H. Daddy Rohanady dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya ( Gerindra) saat dikonfirmasi via whatsAap mengatakan kondisi itu sangat sangat fatal kerusakannya, tentunya tidak bisa dibiarkan berlama-lama.
Daddy prihatin atas kejadian itu, dirinya berharap proses belajar mengajar tidak boleh berhenti.
"Sekolah SMAN 1 Bongas Indramayu harus segera diperbaiki. Disdik Jabar bisa minta dari dana cadangan daerah (DCD). Ini mah tidak bisa dibiarkan lagi, kasihan guru dan murid - murid," ujar Daddy.
Menurut Daddy Rohanady Anggota DPRD yang sebelumnya terpilih kembali pada Pileg 2024 lalu dari Dapil 12 Jabar Kota Cirebon, Kabuten Cirebon dan Kabupaten Indramayu ini akan melaporkan hal ini kepada Disdik Jabar.
Pasalnya, kasus ini jangan dibiarkan terlalu lalu yang mengakibatkan proses belajar mengajar siswa terganggu.
"Kerusakan bangunan kelas itu sudah selayaknya direhab. Kami berharap Disdik Jabar atau KCD IX Jabar segera menyikapi," tegasnya. (Jujun Juhanda/PH)
0Komentar