BSM0TUY8TUriTSA7TSdoGSG0BA==
Keberhasilan Budidaya Ayam Petelur, PKK Kecamatan Lohbener Patut Dijadikan Contoh

Keberhasilan Budidaya Ayam Petelur, PKK Kecamatan Lohbener Patut Dijadikan Contoh

Daftar Isi
×
INDRAMAYU - PANTURA HEADLINES
Pengurus PKK tingkat Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu Jawa Barat pantas dijadikan contoh dengan keberhasilannya dalam mengemas budidaya ayam Petelur yang hasilnya bisa disumbangkan untuk 
meningkatkan gizi anak stunting di wilayahnya. 

Kreatifitas Pengurus PKK Kecamatan Lohbener yang di nahkodai Hj. Yati Mardono dengan mengembangkan budidaya ayam petelolurnya itu banyak manfaat yang didapat. 

Salah satunya ikut membantu dengan mendistribusikan hasil telur ayamnya untuk memenuhi gizi anak stunting. 


"Alhamdulillah, hasil dari budidaya ini, selalu kami distribusikan ke puskesmas terdekat guna memenuhi kebutuhan gizi anak stunting dengan harapan bermanfaat," kata Hj Yati Mardono, saat diwawancarai di lokasi budidaya, Senen 16 Desember 2024.

Budidaya ayam Petelur yang sengaja dilokasikan di halaman belakang Kantor Kecamatan Lohbener itu, saat ini sudah dipenuhi sedikitnya 50 ekor ayam. Yang hebatnya lagi, setiap hari dari satu ekor ayam tersebut selalu bertelur satu biji. 


Telur-telur tersebut kemudian didistribusikan kepada masyarakat yang memiliki anak stunting untuk meningkatkan asupan gizi agar cepat bertambah. 

Sementara itu, Camat Lohbener, H. Mardono, M. Si kepada Pantura Headlines menuturkan, budidaya ayam petelur yang digagas ibu ibu PKK di kantornya sudah mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak termasuk Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 

Mardono mengakui memang tidak mudah budidaya ayam petelur jika tidak memahami kemasan perawatannya. Namun pihaknya bangga PKK di kecamatannya mampu dengan membuahkan hasil yang bisa disumbangkan untuk kebutuhan gizi anak. 

"Alhamdulikkah satu hari kami bisa panen sedikitnya 50 telur ayam, hasilnya kami bagikan kepada anak-anak stunting. Mudah-mudahan ini berdampak pada percepatan penanganan stunting di Kecamatan Lohbener," kata Mardono. 

Selain ternak ayam petelur, pihaknya juga telah mengembangkan magot (makanan untuk ayam-red) yang merupakan hasil olahan dari sampah organik yang didapatkan dari lingkungan kantornya. 


Mardono juga menambahkan, bahwa dalam rangka berbagi pengalaman guna mengembangkan ternak ayam petelur skala rumahan,  pihaknya telah melakukan studi banding ke Samsat Cimahi yang telah lebih dahulu melakukan ternak ayam petelur dan budidaya magot. 

"Program budidaya ini akan terus kami pertahankan, dengan harapan makin bertambah jumlah ayamnya hingga hasil telurnya pun terus bertambah," ungkapnya. 

Ia juga berharap bagi masyarakat di wilayahnya dapat menirukan budidaya ini, tentunya harus dipahami dulu tata cara perawatannya. (Jujun Juhanda/PH)

0Komentar