INDRAMAYU - PANTURA HEADLINES
Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu Jawa Barat, Ady Setiawan angkat bicara usai dirinya bakal dijemput paksa jika tidak menghadiri kembali agenda Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi III DPRD Kabupaten Indramayu.
Pernyataan Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Indramayu Anggi Noviah yang menyebutkan bahwa ketidakhadiran Dirut PDAM Ady Setiawan pada agenda Raker, Jumat 13 Desember 2024 lalu itu, hingga terlontar kalimat akan menjemput paksa disenyumi Ady.
Ady Setiawan yang kerap dikenal dengan nama panggilan Bos Galon itu pun menjawab bahwa dirinya tidak gentar kendati kalimat yang disampaikan Anggi Noviah berbau ancaman.
"Ini persoalan apa, hingga bahasa yang disampaikan Anggi Noviah terkesan bikin gaduh. Saya bukan koruptor ga perlu dijemput paksa," ungkap Dirut Ady Setiawan saat dikonfirmasi Pantura Headlines, Minggu 15 Desember 2024.
Ditegaskan Ady, secara managemen pihaknya tidak pernah mangkir setiap Komisi III mengundang Raker. Termasuk agenda Rapat Paripurna DPRD. Hal itu bisa dibuktikan dengan hadirnya perwakilan Manager PDAM Tirta Darma Ayu yang ditugaskan.
"Intinya ada yang hadir setiap mendapat undangan dari DPRD maupun Komisi III, meskipun hanya diwakili oleh Manager, tapi hadir," katanya.
Ady mengakui bahwa secara managemen dirinya adalah atasan PDAM dengan memiliki jajaran Manager baik di tingkat PDAM pusat maupun disetiap manager cabang.
Tak hanya itu, tugas manager yang ditunjuknya secara managemen dapat menggantikan posisi atasannya untuk menghadiri undangan rapat kedinasan.
"Manager itu bisa menghadiri undangan rapat dinas menggantikan atasannya, jika atasan berhalangan. Jika sama sekali tidak ada yang hadir, boleh disebut mangkir," kata Ady.
"Selama ini kami selalu hadir, mengikuti agenda rapat di DPRD, meskipun manager yang mewakili, tapi kenapa dibilang mangkir," imbuhnya.
Ady membenarkan bahwa ketidakhadiran pada Raker itu bukan mangkir, melainkan kondisi kesehatannya yang kurang baik.
"Saya mengucapkan terimakasih kepada Komisi III sebagai mitrakerja. Saya tidak mangkir atau menghindar, bahkan undangan yang saya terima pagi hari sedangkan rakernya siang, berbarengan dengan kondisi kesehatan saya kurang baik," ujarnya.
Sebelum rapat itu digelar dirinya sudah mendelegasikan tugas kepada Direktur Teknik beserta sebagian manager PDAM untuk menghadiri raker. Termasuk dirinya pun sudah menyampaikan ijin kepada Pimpinan DPRD, dan siap hadir jika penjelasan dari perwakilannya kurang memadai.
"Saya sudah menyampaikan kepada pimpinan DPRD bahwa saya siap hadir jika perwakilannya dirasa kurang memadai atas jawabannya yang diminta oleh Komisi III," ungkap Ady.
Namun mengenaj penyampaian akan dijemput paksa, dirinya siap mengikuti mekanisme dan aturan yang berlaku.
Ady yang juga dikenal sebagai warga Nahdiyin Indramayu ini mengucapkan terima kasih atas perlakuan terhadap dirinya, termasuk panggilan paksa, ia serahkan sesuai mekanisme dan aturan yg ada, karena dirinya memilih fokus melayani pelanggan
"Mau dijemput paksa, saya sampaikan terima kasih dan apresiasi, disesuaikan aturan saja," kata Ady.
"Saya memahami pentingnya keselamatan jiwajiwa diatas hukum.Sebagai orang yang paham hukum, saya pun menghargai itu," tutupnya. ( Jujun Juhanda/PH)
i
0Komentar